ukur dulu kemampuan

bisnis di bidang makanan merupakan bisnis yang termasuk beresiko besar.. namun untungnya pun mengikuti, termasuk yang return nya berprosentase.. menurut bukunya cak eko bisa 50-80 bahkan 100% ckckckck...

bijaksana dalam berbisnis, kita diajak mengukur dahulu kemampuan kita.. jangan besar semangat daripada kemampuan.. g ada salahnya, benar halnya, bila kita memulainya dari skala kecil rumahan, skala garasian, tidak perlu langsung kantor2an, ato ruko2an.. salah satu calon pembeli kami weekend kemarin (bapak berkacamata entah siapa tidak mau memperkenalkan dirinya :))bilang hal yang sama, nggak perlu buka warung, yang penting service seperti delivery.. dan menyarankan kerja sama dengan catering.. (seraya mengiyakan, itu namanya faktor kali menurut TDW).. (haloo ada cattering yang siap bekerja sama? ketagihan nggak ditanggung loh!) call us 0815 1884208; 70402833

banyak sekali bisnis besar yang bermula dari kecil.. Body Shop dari garasi, Restoran Padang Sederhana dari kaki lima, apa lagi y ? hehehe (lupa)

namun lain halnya bila memang perencanaannya sudah bagus, matang dan bisa dipertanggungjawabkan (kayak politisi negara aja ada tanggung jawab :) ) kayak J Co yang langsung ngebom dunia kuliner Indonesia! pointnya sih ukur dulu kemampuan.. ok?!

pempek kami sedang mengukur kemampuan dan memutuskan.. stock penjualan saat ini dikurangi daripada disiapkan lebih.. kami pilih menjual kehabisan pempek kepada calon pembeli dengan harapan menambah permintaan untuk weekend depan.. daripada menjual gratis kemubaziran kepada setan atau pun kebodohan.. "Sudah habis bu, minggu depan y.. ada nomor hpnya?) ..

ngomong2 soal weekend, ini pun salah satu ukur kemampuan yang kami gunakan sejak awal.. kami kira belum mampu untuk berjualan tiap hari.. lagi pula jualan weekend merupakan penerapan Parseto (ciieee.. sotoyy! hehehe)

Parseto: 80% penghasilan berasal dari 20% usaha atau 20% konsumen..
gila kan y? ..ayo lakukan riset usaha anda untuk cari yang 20% itu!

herry hasibuan