Senin, September 21, 2009

1st year Xerre, Ramadhan & Syawal 1430 H

Bismillaahirrohmaanirohiim

Assalaamu’alaikum warohmatullohi Wabarokaatuh

Banyak sekali orang yang mendapatkan berkah dan rahmat Allah terkait bulan Ramadhan. Tentu sudah banyak sekali tulisan yang membahas tentang hal ini, memang Ramadhan merupakan salah satu waktu yang.. bagaimanaaa gitu :) bagi yang muslim terutama.

Perubahan status saya beberapa tahun ini melibatkan juga bulan Ramadhan.. Dari mulai dinikahkan dengan perempuan bernama Husnatul Aini.. kelahiran anak pertama kami.. dan pada Ramadhan ini, 1 tahun sudah umurnya si Xerre Qolbuna Hasibuan..

Semenjak X lahir, beberapa kali saya menuliskan tentangnya, sudah bisa apa dia.. Bisa mengenali orang, bisa tertawa, memegang sesuatu, meraba-raba wajah ortunya, berguling, merayap, duduk, berdiri, merangkak.. (koq agak2 kyk tentara y :) ..dan mulai banyak sekali bisanya dia itu sehingga saya pun tidak menuliskannya lagi.. ah alasan aja kalii.. :). Tapi untuk umur satu tahunnya X ini, kami memang berniat menuangkannya dalam tulisan (aer kaliii dituang :) ). Istri saya yang belum biasa menulis, berniat sekali menulis tentang 1 tahunnya X dan memang sampai saat ini tidak berhasil-hasil juga untuk menuliskannya :). Naaah inilah dia tulisannya..

Sehari-hari X berada ditangan yang tepat, ibunya sendiri.. Dimulai dari bangun tidur, menetek, sarapan, belajar di siang hari, bermain, tidur siang, belajar lagi tentang banyak hal, mandi dan kakus, nina bobo malam, ke bidan/dokter... yaa sama emaknya itu. Waktu ibunya perbaikan thesis S-1 dan wisuda pun ditemani oleh X yang waktu itu berumur sekitar 1 bulan.

Ramadhan 1430 H ini, X sudah 1 tahun.. Sekarang sudah cukup banyak bisanya. Sekarang sedang belajar jalan dengan masih digandeng 1 tangannya.. sudah bisa menunjuk-nunjuk maunya apa.. sudah tau kalo merengek itu bisa (walau pun kadang tidak boleh) digunakan untuk mendapatkan apa maunya.. kemampuan bersosialitanya sudah berkembang, sudah bisa tau mana orang asing dan mana yang familiar, pilih2 orang :).. Kita selalu kasih tau siapa orang baru itu dan memintanya untuk berkenalan, atau mengingat2nya lagi jika sebelumnya sudah pernah bertemu.. Makan nya? Sudah bubur nasi beserta pelengkapnya, susu tambahannya susu kedelai (soya).. Beberapa hari ini saya nemenin, saya belajar juga memberikannya makan, baru tau kalo ternyata makan dan minumnya kadang tidak mau disuapin.. minta pegang sendok sendiri, pegang gelas sendiri.. Tapi tadi pagi nggak mudah makannya tuh, kenapa y? Lagi tumbuh gigi, minta variasi makanan, ato yang lain y? .. Bagaimana dengan musik? Xerre sudah bisa bergoyang mengikuti irama atau apa pun yang terindikasi sebagai irama musik.. Telepon, X sudah tau kalo apa pun barangnya kalo ditaro dikuping maka dia akan bilang “haloo.. “ :) Buku?.. X sudah tau apa itu buku, ikut ‘baca’ kalo orang2 lagi pada baca buku, ato pun ikut baca padahal bokapnya ini cuma ngaji..

Mungkin banyak juga anak yang memang sudah bisa melakukan hal yang sama dengan X, atau malah lebih banyak bisanya.. Ya inilah setidaknya pengingat kami kalo X sudah bisa apa diumurnya yang satu tahun, salah satu pengobat rindu dan penjawab pertanyaan, apa kabarnya X..

Liburan Ied Fitri ini tergunakan oleh saya untuk membantu menangani X.. Liburan memang memberi orang2 yang masih berstatus karyawan waktu untuk lebih banyak bersama keluarga, dibanding pada hari kerja biasa.. Dihari biasa, saya sangat bela2in untuk bisa meluangkan waktu untuk bisa bersamanya, walaupun cuma seemprit.. Even hanya untuk menunggu dia bangun, mengajarinya doa bangun tidur, dan mendapati dia bersama ibunya menemani keberangkatan saya di pagi hari. Melihatnya belajar cium tangan, mengucapkan assalamu’alaikum, dan melambaikan tangan di gerbang rumah.. (Doa saya, supaya ritual meninggalkannya dipagi hari bisa distop, bisa usaha sendiri aja, so waktunya termasuk untuk keluarga bisa jauh lebih luang untuk diatur). Pulang ke rumah cepat2 supaya sempat bertemu dengan matanya yang masih terjaga.. Di malam hari.. jika dia bangun, saya bela2in juga untuk mau bangun, bercengkrama bersamanya, quality time in the night for about an hour or a half..

Semenjak X bayi, saya sudah mau jika diminta untuk memandikannya.. ya kalo liburan paling2 itulah kesempatannya dan jadi tugas saya.. Liburan Ramadhan ini, saya menambah menu mau saya dalam memenuhi permintaaan istri, nyebokin X yang habis pub.. Selama satu tahunnya dia itu, untuk urusan pub biasanya saya cuma mau ikut mengendusi baunya, ngasih pengumuman kalo dia itu statusnya sedang ato sudah pub.. :)

Kalinya pertama kemarin, saya inisiatif sendiri langsung mencebokinya dan memandikannya pagi-pagi, tanpa sepengetahuan ibunya yang sedang nyuci baju di belakang rumah, tanpa diminta dahulu untuk melakukannya.. “Emmfff..”, baru tau saya kalo pub nya itu memang bau! Hehe.. Mungkin tepat juga pilihan saya sebelumnya untuk tidak pernah mau mencebokinya.. (Nggak lah Herry, kurang tepat itu pilihan).. Kalo pun akhirnya dapet applaus dari istri, saya berulang kali menahan serangan bau nya pub itu, hehehe..

Hari ini.. Ke dua kalinya mau lah saya untuk mencebokinya. Bundanya X yang sedang ngantuk setelah menyelesaikan beberapa urusan rumah memberi tahukan pengumuman kalo status X adalah pub! X yang sedang sambil ada di depan cermin, asik2 aja sendiri.. Entahlah bagaimana ibunya tau, entah ilmu mengendusi yang mana yang dia pakai.. Padahal saya sudah mencoba mengendusi tapi tidak berhasil, ilmu saya dalam hal ini masih cetek. Cetek pula kerjaannya ngebahas pub anak, hehehe.. “Xerre pub tuh, kata dia yang secara tak langsung dari nadanya meminta saya untuk membersihkannya..” OK, kata saya yang sudah berpengalaman :). Begitu saya dekati, ”Waduuuh..!” baunya lebih..! Yang kedua kali ini lebih bagi saya, even setelah mengecap asam garam sebelumnya. xixiXi.. “Bauu..!”, kata saya sambil tersenyum dan tertawa kecil.. Ntah kecilnya tawa itu karena kecut tertahan serangan dahsyat bau pub.. Istri saya yang sedang mengantuk-ngantuk dan matanya terpejam itu.. yang leha2 di atas tempat tidur itu.. memulai prosesi terkekeh tawa hingga memperbesar volumenya... “Loe baru dua kali nyebokin Xerre! Gw sudah nyebokin dia satu tahun!!” “Hahahaha...! Huahahaha...!” Meledak lah sudah kamar kami itu oleh ketawa kami sekelurga!

Anyway dengan satu tahunnya Xerre ini.. Juga kami ucapkan, “Taqobbalallahu minna waminkum... :)”. Selamat ber-hari raya Idul Fitri 1430 H dari kami bertiga :). Anda, teman-teman kami adalah keluarga bagi kami.. Anda, keluarga kami adalah teman2nya kami.. Sorry ya, Tak ada kata maaf antara kita.. karena tentulah bagi kita, istilah dan kata salah terhapus cepat setelah kejadiannya.. :)

Walhamdulillah. Allahumma solli ‘ala Muhammad Wa’ala aali Muhammad. Wassalaamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.



De Hasibuan: Herry Hasibuan, Husnatul Aini, Xerre Qolbuna Hasibuan, ..

NB: Untuk X, “Kamu adalah investasi nak, investasi untuk dirimu dan untuk bokap bunda mu.. Kamu ngutang ke kita jadi anak soleh ya, jadi orang soleh.. itu pun akan kembali kepada dirimu sendiri, sebagai kebaikan yang Dicatat oleh Allah.. Doa anak soleh untuk orang tuanya bagaimana? :) .. Gigit terus Islam mu itu, jadikan setiap sesuatu untuk belajarmu dan ibadahmu, untuk hidup dan mati mu” ..

Sabtu, September 05, 2009

Adab makan dan minum

Bismillaahirrahmanirrahiim

Ramadhan ini, begitu pun sesudahnya nanti. Jika terjebak dalam puasa yang dilakukan sebagai ritual tahunan, maka yang dirasa hanya menahan lapar dan haus saja. Hanya menanti saat maghrib untuk makan makanan yang enak dan minum minuman yang menyegarkan.

Jika puasa hanya menahan lapar dan haus saja, maka makan dan minum sebetulnya bisa dianggap hal yang sangat ringan. Namun hal yang ringan ini akan menjadi ibadah berbuah pahala jika dilakukan sesuai aturan dan adabnya, sebaliknya berdosalah bila meninggalkannya. Keindahan dan kesempurnaan agama Islam yang menjelaskan dengan jelas dan terang semua masalah dimulai dari yang paling ringan dan kecil, makan dan minum.

Adab makan dan minum

1. Berdo’a sebelum makan
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila salah seorang kalian makan suatu makanan, maka hendaklah dia mengucapkan “Bismillah” (Dengan nama Allah), dan bila dia lupa diawalnya hendaklah dia mengucapkan “Bismillah fii awwalihi wa akhirihi” (Dengan nama Allah di awal dan diakhirnya).”{Shahih Sunan At-Tirmidzi 2/167 no.1513 oleh Asy-Syaikh Al-Albani }

Shahabat yang membantu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam selama 18 tahun, dia bercerita bahwa: “Dia selalu mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam apabila mendekati makanan mengucapkan ‘bismillah’.”{HR. Muslim}

Kemudian apakah boleh bagi kita untuk menambah dengan bacaan “Arrahmanirrahim”?
Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam kitab beliau Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah (1/152) mengatakan: “Membaca tasmiyah di permulaan makan adalah ‘Bismillah’ dan tidak ada tambahan padanya. Dan semua hadits-hadits yang shahih dalam masalah ini tidak ada tambahan sedikitpun. Dan saya tidak mengetahui satu haditspun yang didalamnya ada tambahan (bismillahirrahmanirrahim, pent).”

2. Tidak boleh mencerca makanan
Makanan dan minuman merupakan rezeki yang datang dari Allah, maka bolehkah kita menghina ataupun mencerca walau sedikit kepada apa yang telah diberikan Allah? Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah betul-betul ridha terhadap seorang hamba yang memakan makanan, kemudian memuji-Nya dan yang meminum minuman lalu memuji-Nya.” {HR. Muslim}

“Barangsiapa memakan makanan dan dia mengatakan “Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makan ini, dan memberiku rizki dengan tanpa ada daya dan kekuatan dariku.” Maka akan diampuni dosanya.”{HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Shahih}

“Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik dan berkah. Dia tidak membutuhkan pemberian makanan (karena Dia yang memberi makanan), tidak ditinggalkan dan tidak membutuhkan makanan itu ya Rabb kami.” {HR. Al Bukhari, Tirmidzi dengan lafadznya}

3. Duduk saat makan
Sifat duduk Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam ketika makan telah diceritakan oleh Abdullah bin Busr radhiallahu ‘anhu: “Nabi memiliki sebuah qas’ah (tempat makan/nampan) dan qas’ah itu disebut Al-Gharra’ dan dibawa oleh empat orang. Di saat mereka berada di waktu pagi, mereka Shalat Dhuha, lalu dibawalah qas’ah tersebut dan padanya ada tsarid (sejenis roti) mereka mengelilinginya. Tatkala semakin bertambah (jumlah mereka), Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam duduk di atas kedua betis beliau. Seorang A’rabi (badui) bertanya: “Duduk apa ini, wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam” Beliau menjawab: “Sesungguhnya aku dijadikan oleh Allah sebagai hamba yang dermawan dan Allah tidak menjadikan aku seorang yang angkuh dan penentang.”{HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Shahih}

Kenapa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam duduk dengan jatsa (di atas kedua lutut dan kaki)? Ibnu Baththal mengatakan: “Beliau melakukan hal itu sebagai salahsatu bentuk tawadhu’ beliau.” {Fathul Bari, 9/619}

Perhatian untuk kita, yang sering terjadi pada acara-acara yang ada makan dan minum didalamnya.

4. Menggunakan tangan kanan
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada ‘Umar bin Abi Salamah: “Wahai anak! Sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu…”{HR.Al Bukhari dan Muslim}

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian makan, maka hendaklah makan dengan tangan kanan dan apabila dia minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena setan apabila dia makan, makan dengan tangan kiri dan apabila minum, minum dengan tangan kiri.”{HR. Muslim}

5. Makan dari arah pinggir dan disekitarnya
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika makanan diletakkan, maka mulailah dari pinggirnya dan jauhi (memulai) dari tengahnya, karena sesungguhnya barakah itu turun di tengah-tengah makanan.”{Shahih Sunan Ibnu Majah no.2650 oleh Asy-Syaikh Al-Albani}

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada ‘Umar bin Abi Salamah: “Wahai anak! Sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang ada disekitarmu (didekatmu).”{HR.Al Bukhari dan Muslim}

6. Membasuh tangan sesudah makan
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa tertidur dan ditangannya terdapat lemak (kotoran bekas makan) dan dia belum mencucinya lalu dia tertimpa oleh sesuatu, maka janganlah dia mencela melainkan dirinya sendiri.”{HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Shahih}

7. Mubazir?
Coba perhatikan piring setelah selesai makan. Apakah masih ada nasi yang tersisa? Lauk pauk yang tidak terhabiskan? Apakah sebutir nasi tidak diberikan Allah sebagai rezeki? Apakah lauk pauk itu akhirnya dibuang, sedangkan banyak anak dan keluarga yang mencari makan saja tidak semudah kita, tidak seenak kita?

Coba perhatikan gelas setelah selesai mimum. Apakah minuman disyukuri dengan menghabiskannya hingga tetes terakhir?

Coba pikirkan sebelum mengambil makanan dan minumnya. Apakah sudah secukupnya untuk perut kita, atau bisa berlebih sehingga nanti tak habis begitu saja?

Semoga berguna untuk kita, keluarga kita, anak kita, teman kita. Semoga mereka memberitahukannya lagi kepada keluarganya, kepada anak-anaknya, kepada teman-temannya, bahkan orang-orang yang tidak dikenal lebih dekat. Bisa berguna untuk orang-orang yang banyak, berkelanjutan seterusnya.

Semoga bertambah ilmu kita, pemahaman kita, dan pengamalannya. Yang benar datangnya dari Allah. Mari berlindung dari riya dan kesombongan.

Herry Hasibuan


Pustaka: Assalafy.org

griya madrasah

griya madrasah
race to get a rent housing

griya madrasah

griya madrasah
rent a beatiful housing 45.000/day