Kamis, Juli 21, 2011

Xerre Qolbuna Hasibuan

15 Mei 2011

Xerre Qolbuna Hasibuan

Xerre Qolbuna Hasibuan. Itu namanya, lahir 06 September 2008, sedang belajar mengucapkan namanya dengan lengkap. Dia pun belajar mengucapkan nama bokap & bundanya, Herry Hasibuan & Husnatul Aini.

Xerre (dibaca Sere) artinya emas, diambil dari bahasa batak. Cara penulisan dengan huruf X dan double R hanya bisa-bisa bokapnya saja untuk differensiasi nama. Qolbuna diambil dari kata qalbu, sedangkan Hasibuan adalah nama keluarga dari garis opung dan bokapnya.

Xerre Qolbuna Hasibuan. Doa yang bersenyawa dengan nama tersebut adalah harapan agar perempuan yang satu ini menjadi perempuan yang berhati emas. Hati, bagian tubuh (ke)manusia(an) yang paling penting. Segumpal daging yang jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh manusianya. Emas, sang logam mulia. Logam yang pasti tahan terhadap oksidasi / korosi. Logam yang tidak akan bisa mengalami karat. Logam yang menjadi alat tukar utama dalam perniagaan dan bernilai tetap sepanjang masa.

Xerre Qolbuna Hasibuan. Semoga menjadi perempuan berhati emas. Memiliki hati yang mulia, sehingga mulialah jati diri seutuhnya. Menjadi manusia yang mulia, sehingga mulialah orang-orang di sekitarnya. InsyaAllah.

Senin, November 08, 2010

Sunnah Rasulullah untuk Xerre

Kemarin Xerre dikhitan. 2th 2bln umurnya, cukup lama kami mencari kesempatan. Sebagian besar dikarenakan dari semua yg bisa mengkhitan tidak mau melakukannya.

Tibalah saatnya, dengan perkiraan tidak mudah melewatinya, taruhlah jika dibandingkan sewaktu menyapih 2 bulan kemarin. Ah, menyapih pun sy telah kalah kira. Saya kira tidak tidur akan menjadi juara menimpa saya menemani sapihnya. Ternyata hanya 1 malam saja, berjalan 1 minggu semakin mudah kami mengalahkan keinginannya akan susu bunda. Apalagi setelah 2 minggu, susu bunda tinggal sejarah di kamus kebiasaannya.

Saya kira khitan akan membuatnya histeris, kuat saya berharap, berdoa supaya Allah memudahkan kami dalam menjalani sunnah Rasulullah. Khitan perempuan hanya menggunting secuil menir saja. (Menir: ujung/ patahan halus dari beras). Masuk ruangan datar saja, begitupun ketika ditidurkan. Tapi mulai mendung & gerimis, lalu menangis iba. Nada tangisnya bermain di tingkat ketidakmengertian. Sekilas saja, dua kilas bolehlah :) Keluar dari ruangan dia sudah diam. Heran saya melihatnya, malah sok asik mengajak bermain. Sorenya saya pastikan keraguan saya dengan bertanya kepada istri yang memandikannya. Tidak ada apa2, katanya. Nyeri tertahan pun tak pernah datang mengusik wajah cerahnya. Subhanallah. Alhamdulillah.

1. Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam kepada Ummu ‘Athiyah radiyallahu ‘anha (seorang wanita juru khitan) : "أKhitanlah (anak-anak perempuan), tetapi jangan dipotong habis! Karena sesungguhnya khitan itu membuat wajah lebih berseri dan membuat suami lebih menyukainya ”. Hadits Shahih, dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud (5271), Imam Al Hakim (3/525), Imam Ibnu ‘Adi di dalam AL Kamil (3/1083) dan Imam Al Khatib didalam Tarikhnya (12/291).
2. Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam :ا“ Apabila dua khitan (khitan laki-laki dan khitan perempuan) sudah bertemu, maka sudah wajib mandi ”. Hadits Shahih, dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi (108-109), Imam Syafi ’I (1/36), Imam Ibnu Majah (608), Imam Ahmad (6/161), Imam Abdurrazzaq (1/245-246) dan Imam Ibnu Hibban (1173-1174- Al Ihsan).
Didalam hadits ini, Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam menisbatkan khitan untuk para wanita. Maka ini menjadi dalil tentang disyariatkan juga khitan bagi mereka (wanita, red).

Pertumbuhan. Xerre sudah banyak bicara, bermacam ragam kicaunya. Kadang tak mudah kami paham apa maunya. Lidah anak2 belum menelurkan kosa kata orang dewasa. Kesenangan Xerre saat ini adalah lomba lari. Sebetulnya dia baru mengerti apa itu lari. Yang saya lihat dia senang mengangkat kakinya lebih tinggi dan bergegas maju ke depan, mungkin adrenalin yg meningkat membuatnya lebih gembira.

InsyaAllah bisa selalu menyenangkan hati. Berkeluarga adalah penyempurnaan 1/2 agama. Yang 1/2 nya lagi adalah bertaqwa. Diantaranya membangun keluarga di atas pondasi islam, menegakkan sunnah Rasulullah, saling mendidik, saling menasehati, menempa keluarga untuk ke-sakiinah, mawaddah, wa rahmah-an, mendapatkan ampunan-Nya, petunjuk dan bimbingan-Nya, ridha dari Allah Subhanawata'ala. InsyaAllah.


Abu Xerre Qolbuna Hasibuan

Kamis, September 30, 2010

Bersama Tegar Bertemu Dengan-Nya

Bismillah

Sore ini saya kembali mengunjungi-Nya, di rumah-Nya. Harusnya sudah ada panggilan, apalagi waktu bertemu sudah sedikit lewat, tapi sore ini belum ada yang melakukannya (panggilan tsb). Oke, kalau sudah begini siapa lagi yang melakukan panggilan kalau bukan kita sendiri. Saya menunggu teman untuk bertemu dengan-Nya, karena derajatnya lebih tinggi daripada sendirian, bisa 27 kali lebih tinggi. Lumayan kan buat bekal hari nanti. Dan lumayan juga karena bisa meminta, berdoa diantara 'panggilan' dan 'seruan' termasuk yang mustajab.

Datanglah satu orang. Hmmm.. Anak kecil, Alhamdulillah masih ada jamaah, pikir saya. Dia bertanya, sudah 'ada panggilan' kan? Sudah jawab saya. Dia bersuci dengan wudhu, dan sesudahnya saya tanya apakah dia bisa melakukan 'seruan'. Bisa jawabnya, maka dilakukannyalah 'seruan' tersebut.
Dan kami 'bertemu' dengan-Nya sore itu.

Setelah selesai, masing2 'menyebut namanya' (koq g enak y kebacanya?), masing2 dzikir lah :) dan berdoa. Lalu saya tanya namanya, sudah kelas berapa, dan dimana rumahnya. Tegar, jawabnya untuk nama. Saya tersenyum mendengar namanya :) Kelas 6 katanya. Anak seumurnya memang sudah harus memenuhi panggilan-Nya 5 waktu sehari, jika tidak maka harus dipukul. Rumahnya disitu, tunjuknya.

Saya berdiskusi lagi dengannya. Saya beritahukan tentang posisi tangan ketika sujud, siku tdk boleh menyentuh tanah, seperti anjing. Dia tertawa. Saya beritahukan laki2 tidak boleh memakai sarung (ataupun celana) menyentuh tanah, harus di atas mata kaki. Jadi sarungnya harus digulung lagi ke atas lebih tinggi. Kalo menyentuh tanah jadi seperti cewek. Dia tertawa lagi. Dia tertawa dan berterima kasih. Melihatnya, sangatlah menyenangkan hati :)

Dan saya mau menunjukkan kepadanya kalau Yang Punya Rumah itu, Yang Punya Dunia ini tentu akan senang sekali melihat dia. Balasan aslinya dari-Dia tentu sangat besar. Sementara ini, melewati teman bertemu dengan-Nya, hadiahnya masih (pasti) kalah jauh. Untuk jajan kata saya. Dia tersenyum dan berterima kasih.

Sewaktu tadi dia menyebut namanya, hati ini tersenyum. Nama yang pantas pikir saya. Di antara teman2 seusianya yang bisa jadi masih bermain sore itu, dia memilih untuk mau memenuhi panggilan-Nya, bertemu dengan-Nya, di rumah-Nya. Berdiri sendiri dengan benar, walaupun yang lain berbeda dengannya, Tegar namanya.

21 Syawal 1431 H
Herry Hasibuan

Rabu, September 15, 2010

Pengertian Sunnah

Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamid Al-'Abbad Al-Badr dalam buku beliau berjudul "Al-Hatsu 'Alaa Ittibaa'i As-Sunnah Wa Takhdziiru Minal-Bida'i wa Bayaanu khothoroha" menjelaskan bahwa kata-kata "sunnah" mempunyai 4 pengertian. Pengertian sunnah tersebut antara lain adalah:

1. Sunnah yang berarti Jalannya Rasululloh. yaitu bahwa setiap apa-apa yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Assunnah adalah sunnah (jalannya/manhajnya) Rasululloh Shallallohu 'Alaihi Wasallam. Rasululloh bersabda: "Fa man raghiba 'an sunnatii falaysa minni" "Artinya: Barang siapa yang membenci sunnahku maka bukanlah termasuk golonganku" (HR. Bukhori no 5063 dan Muslim no 1401).

2. Sunnah yang berarti Al-Hadits yaitu ketika disandingkan dengan kata-kata "Al-Kitab". Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasululloh : "Yaa ayyuhan-naasu! Inni qod taroktu fiikum maa ini'tashomtum bihi falan tadhillu abadan: Kitaabulloh wa sunnati nabiyyihi shollallohu 'alaihi wa sallam" "Artinya: Wahai manusia! sesungguhnya telah aku tinggalkan atas kalian perkara yang jika kalian berpegang teguh dengannya maka kalian tidak akan tersesat selamanya: yaitu kitabulloh dan sunnah nabi-Nya Shollallohu 'alaihi wa sallam" Dalam sabda yang lain Rasululloh bersabda: "Innii qod taroktu fiikum syaiaini lan tadhilluu ba'dahuma: Kitabulloh wa sunnatii" "Artinya: Sesungguhnya telah aku tinggalkan pada kalian 2 perkara yang kalian tidak akan tersesat setelahnya: yaitu Kitabulloh dan sunnahku" Keduanya diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam mustadroknya (I / 93)

3. Sunnah yang berarti lawan dari bid'ah yaitu sebagaimana yang ditunjukkan dalam sabda rasululloh pada hadits dari 'Urbad bin Saariyah: "Fa innahu man ya'isya minkum fasayaroo ikhtilaafan katsiro, fa 'alaykum bisunnatii wa sunnati al-khulafaa-i al- mahdiyyiina ar-roosyidiina, tamassakuu bihaa wa 'addhuu 'alaiha bin- nawaajidz, waiyyakum wa muhdatsaatil-umuur, fa inna kulla muhdatsatin bid'ah, wa kulla bid'atin dholaalah" "Artinya : Barangsiapa yang masih hidup dari kalian maka akan melihat perselisihan yang banyak. Maka berpegang teguhlah kepada Sunnahku dan Sunnah para Khalifah rasyidin yang memberi petunjuk berpegang teguhlah kepadanya dan gigitlah dia dengan gigi geraham kalian. Dan waspadalah terhadap perkara-perkara yang baru (yang diada-adakan) karena hal itu adalah kebid'ahan dan setiap kebid'ahan adalah kesesatan" (HR. Abu Dawud (4607), At-Tirmidziy (2676) dan Ibnu Majah (43-44). Berkata At-Tirmidzi: Hadits Hasan Shohih)

4. Sunnah yang berarti al-manduub dan al-mustahab. yaitu perkara-perkara yang dicintai. Salah satu hukum dalam ilmu fiqih yaitu perkara-perkara yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan tidak mengapa. misalnya sebagaimana yang terdapat dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. "Lau laa an-asyaqqo 'alaa ummatii la- amartahum bis-siwaaki 'inda kulli sholatin" "Artinya : Kalaulah tidak akan memberatkan umatku, tentulah kuperintahkan kepada mereka supaya bersiwak pada setiap sholat" [HR. Bukhori (887) Muslim (252)]

Semoga dengan diketahuinya macam- macam pengertian dari kata "sunnah" kita tidak dengan mudahnya mengatakan "sutrah itu kan sunnah" atau "tidak menurunkan celana dibawah mata kaki itu kan sunnah" atau perkataan2 lain yang menunjukkan masih rancunya kata sunnah ini baginya. Hendaknya kita mampu mana sunnah yang berarti mandub, sunnah yang berarti hadits, sunnah yang berarti lawan dari bid'ah dan sunnah yang berarti jalannya Rasululloh. Semoga bermanfaat Wallahu a'lam. Afwan jika ada kekhilafan.

Groups.yahoo.com/group/assunnah/message/27271. Author: Ibnu Muhdi.

Jumat, Mei 28, 2010

Azab

.. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yg mengerikan, sedang neraka itu menggelegak,

hampir2 (neraka) itu t'pecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (org2 kafir), penjaga2 (neraka itu) bertanya kpd mereka, "Apakah belum pernah datang kpd kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" .. (Al Mulk)

Selasa, Mei 25, 2010

Ke-ntah mau bagaimana lagi menyebutnya-an

A'udzubillahiminassyaitoonirrojiiM. Bismillaahirrahmaannirrahiim.

Ada pengalaman yg sangat mengganggu saya (01 Maret 2010). Siang hingga sore itu, sy kluar kantor dg salah satu karyawan. Tiba waktunya shalat ashar, sy ajak mampir ke rest area, shalat dulu sblm melanjutkan perjalanan.

Di mushalla, sy tdk melihat batang hidungnya. Akhirnya saya temukan dia masih di mobil. Seharian itu dia mengaku gejala mau sakit. Saya minta dia shalat, dia menggeleng. Sekali lagi saya minta, dia bilang "nggak ah". "Nggak boleh gitu Lu, shalat sana" saut saya. "Nggak ah, dari pada sakit. Dosa-dosa dah..", katanya pada akhirnya. Saya tertegun, 'dosa-dosa dah?'. "Nggak boleh gitu lu, sakit dan sehat kan yg kasih Allah. Masa lu nggak shalat?", kejar saya lagi. Ketertegunan saya membatu. "Biarin ah daripada meriang", jawabnya lagi.(Jadi menurut dia, kl kena air kondisi kesehatannya yg sedang melemah akan parah lagi. Pdhl dia masih bisa menyetir mobil dg kencang di jalan tol jakarta-kerawang pp.)

Sy mau marah kpdnya! Tapi.. apa posisi saya untuk bisa marah kepadanya? Saya pikir lg, usaha saya memberitahunya sdh sehalus mungkin spy dia mengerti, tapi.. Aargh! Akhirnya saya memang marah!

Saya marah kpd diri saya. Knp begini? Ke-ntah mau bgmn lagi menyebutnya-an terjadi pada lingkungan yg seharusnya ada dalam rangkulan, ring 1 bbrp org menyebutnya. Biasanya orang yang tdk mau akan berdalih dg alasan lain, ngeles-ngeles lah. Tp baru sekali ini ada yg ngomong 'dosa, dosa dah'. Keluar dari mulutnya bahwa dia berani berdosa. Ada di depan mata kepala saya terang2an bulat2, saya punya andil untuk merubahnya, saya punya andil untuk Diminta Pertanggungjawaban oleh-Nya kelak. Berani2nya dia mengkufuri Pencipta-nya dan bilang pula, 'biarin dosa'! Apa tdk takut?.

Berbagai pikiran berkecamuk di kepala saya, hati ini seperti ada bola yg memantul-mantul cepat ke sana ke mari, tdk jelas apa rasanya. Ingin sekali saya boleh marah kepadanya. Bisa menghukumnya. Di zaman Rasulullah, muslim yg tdk shalat akan habis riwayat hidupnya. Lalu kemanakah Allah apakah dia tidak memikirkan-Nya. Saya marah kpd diri sendiri, dan kepada dia tentu saja. Sempat tebersit, kalau saya tdk mau pulang ke Jakarta dengannya. Saya ingin naik bis saja. Saya ingin memperjelas ketidakbenarannya untuk tidak shalat. Tapi apakah itu menjadikannya suatu kekerasan? Sy ingin tetap halus spy dia mengerti. Tapi yg saya dapatkan hanya pikiran dan perasaan diri sendiri yang tdk menentu jadinya! Aaargh!

Akhirnya saya hanya diam, dan mendiamkannya! Mulut ini sepertinya jadi manyun. Saya berharap sekali diamnya saya itu ditangkap olehnya, karena suatu kesalahan dan kesalahannya itu tdk akan bisa diterima. Saya diam sampai ke Jakarta. Turun mobil sy ucapkan terima kasih, krn dia sudah menemani dan mengantarkan sy.. Itupun sy masih berharap, dianggap sbg suatu yg baik.Mungkin kebingungan sy adl pada mau bgmn menyikapinya, mau keras ato tidak. Sy bpikir sebetulnya harus keras, harus keras. Tp bgmn..

Sampai skrg memori itu masih menggundahgulanakan saya. Marah, sedih. Beginikah rasanya. Berat sekali. Mendengar seseorang berani kufur, mengucapkan kekufuran & mengucapkan rela berdosa.

Ampuni hamba ya Allah. Ampuni hamba yg tdk lebih baik dari yang lainnya. Ampuni kami hamba2-Mu.. Ya Allah Yg Menciptakan kami dan kepada-Mu kami kembali. Ampuni kami Ya Allah..

Senin, Januari 18, 2010

Perjalanan ke Cibodas-Cibeureum











Kemarin (Sabtu 16 Jan 2010), saya diajak teman2 SD ke Cibodas. Saya belum pernah ke Cibodas, saya cuma tau itu somewhere di sekitar kawasan Puncak, Jawa Barat. Istri saya begitu tau saya akan ke Cibodas bahkan dengan lenggang kangkung saja, bertanya apakah saya tau Cibodas itu apa. “Di Cibodas itu ada air terjun, ke sana itu gunung!” Itulah jawabannya terhadap ketidaktauan saya.


















Karena setiap harinya saya lebih banyak naik motor, maka saya bawa juga jas hujan dan sepatu bot saya. Persiapan saya ini bisa dibilang jadinya tidak disengaja. Ketidaktauan saya juga dimiliki oleh teman2 saya yang hanya bersiap untuk wisata alam biasa. Satu laki2 teman saya yang ternyata tau banget Cibodas, sudah memberitahukan sebelumnya, namun pesannya itu tdk sampai, apalagi mau berantai .

Hari itu Jakarta diguyur hujan sejak pagi. Kami berangkat melalui Tol Jagorawi, awan gelap menaungi, hujan gerimis kadang mengiringi.. gerimis ini pun lama kelamaan menambah kualitas dan kuantitasnya menjadi hujan yang cukup besar. Memasuki daerah puncak kabut tebal menyambut kedatangan kami. Tebalnya kabut menghilangkan pemandangan kawasan puncak, sudah tidak terlihat apa2 selain putihnya kabut. Jarak pandang pun hanya berkisar 15-20 m. Teman saya yang mengemudi memang punya nyali untuk membawa kami ke daerah sana.

Sampai daerah puncak masih pukul 10, kami memutuskan untuk mampir ke Mesjid Atta’awun di atas sana. Mesjidnya sudah tidak kelihatan lagi, tertutup kabut yang sudah menjadi-jadi tebalnya. Baru kali ini saya benar2 memasuki Mesjid Atta’awun, biasanya hanya melewatinya saja. Selain shalat dhuha, kami sempatkan makan jagung bakar dan minum sekoteng. Jagung bakar hanya sekitar 3 menit untuk kehilangan panasnya, sekoteng panas cukup menghangatkan dada dan suasana. Itu pun tidak tahan kami berlama-lama, lebih baik segera berlindung ke dalam mobil.

Sampai di Cibodas, hujan tetap saja mengguyur seiring keraguan yang mulai mengalir. Kami tidak melihat hutan di atas sana, yang terlihat hanya kabut. Akhirnya diputuskan untuk tetap naik menuju air terjun, karena ya memang sudah sampai di kawasan dan belum ada pilihan tujuan lainnya.

Saya baru tau (lagi).. Air terjun tujuan kami itu berada di dalam kawasan suatu taman nasional, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP / TNGP). Cibodas merupakan salah satu dari 3 pintu masuknya. Benar kata istri saya, saya akan naik sebuah gunung.

Diawali dengan melewati sebuah taman, kami masih santai. Berikutnya kami bertemu jalur mendaki berupa anak tangga dari susunan batu kali.. Kami lihat infonya, air terjun Cibeureum 1 jam. Kami mulai bertanya jauhkah ini? Tak terjawab dan agak tak menghiraukan, kami tetap melanjutkan niat dan tetap berjalan.

Masih dalam satu rombongan. Hujan membuat pendakian menjadi lebih berat, udara gunung yang dingin menjadi sangat dingin. Karena tidak ada persiapan dan ngaco kalo dipikir-pikir, yang mendaki rata2 bersandal jepit, hanya ½ nya yang memakai jas hujan, itu pun jas hujan transparan ala jepang2an. Saya yang berjas hujan lengkap dan memakai sepatu bot, akhirnya memberikan jas hujan saya kepada salah satu teman. Dia sudah tidak kuat menahan dingin dengan hanya kaos polo di badannya.. Ngaconya lagi kami tidak bawa makanan dan minuman, malah ditinggal di mobil di parkiran sana.

Rombongan sudah mulai terpecah.. Paling depan adalah satu laki2 teman saya yang tidak biasa berjalan lambat. Ceritanya dulu sewaktu kecil, dia selalu dipegang dan ditarik ibunya untuk berjalan cepat. Kami tertawa mendengar ceritanya. Saya pilih paling belakang. Dan daripada capek menduga kapan sampai ke air terjun, saya teringat untuk menikmati saja perjalanan.
Data TNGP, rata2 curah hujan per tahun 4000mm, musim kemarau pun hujan turun. Rata2 suhu di Cibodasnya saja adalah 23oC, dipuncaknya bisa turun hingga 5oC. Januari Februari berfrekuensi hujan cukup sering dan disertai angin kencang. (Pas banget dah ketidakpasannya..)

Ditetapkan sebagai taman nasional sejak tahun 1980 luasnya 21.975 Ha. Kawasan taman nasional yang ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan. Isinya tak terhitung pepohonan dan tumbuhan, habitat berbagai satwa. Terdapat tidak kurang dari 20 air terjun, 3 air terjun di Kawasan Cibodas Cibeureum adalah yang kami tuju.

TNGP menawarkan beberapa jenis pendakian. Yang paling tinggi tentu saja ke puncaknya, itu bisa memakan waktu dalam satuan hari. Kami dan mungkin pengunjung pada umumnya hanya mengambil pendakian mandiri ke air terjun Cibeureum dengan standar waktu 1 jam untuk orang dewasa. Kami yang hujan2an itu dan tanpa persiapan itu mungkin lebih dari 1 jam..
Di tengah perjalanan, kami singgah dan istirahat sejenak di Telaga Biru dan juga Rawa Gajonggong. Keletihan mungkin sudah berbaur dengan ketidakpeduliannya, kami menikmati dan terus berjalan.. Keindahan ekologi hutan indonesia, indahnya pesona alam pegunungan, menyegarkan urat2 saraf yang terbiasa dengan rutinitas kota.

Melewati Rawa Gajonggong, kami berjalan di atas papan2 seperti dek2 di pelabuhan. Cukup menyenangkan, puncak gunung pun menjadi pemandangan. Melewati rawa ini suara air terjun sudah mulai terdengar. Di persinggahan terakhir, tertulis Air Terjun Cibeureum 0,3 Km. Bergegaslah kami menjalani sisa pendakian..

Saya me-record phone video ketika air terjun sudah mulai terlihat, kegairahan sudah melenyapkan keletihan.. Mengundaki beberapa anak tangga, sampailah kami di kawasan air terjun! Ada 3 air terjun di kawasan tersebut, Air Terjun cibeureum 30 m, Cidendeng 25 m dan Cigundul 20 m.

Hujan masih tetap turun. Limpahan air menjadi lebih dahsyat, suaranya bergemuruh! Saya sangat menikmati pemandangan tebing2 dan air2 terjunnya, pepohonan2 di sekitar yang diselingi kabut. Sambil nunggu teman, saya juga mau buang air kecil di toilet :) Ketika kami duduk berkumpul, terbayangkan juga nikmatnya jika masing2 kami makan sebungkus nasi padang di tempat itu :)

Boleh juga perjalanan saya dan teman2 pada hari itu. Terbayar sudah perjalanan kami dengan ciptaan Allah Yang Maha Besar..

“Orang2 yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau Menciptakan ini dengan sia2. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Ali ‘Imraan)


Herry Hasibuan

griya madrasah

griya madrasah
race to get a rent housing

griya madrasah

griya madrasah
rent a beatiful housing 45.000/day