Kamis, September 30, 2010

Bersama Tegar Bertemu Dengan-Nya

Bismillah

Sore ini saya kembali mengunjungi-Nya, di rumah-Nya. Harusnya sudah ada panggilan, apalagi waktu bertemu sudah sedikit lewat, tapi sore ini belum ada yang melakukannya (panggilan tsb). Oke, kalau sudah begini siapa lagi yang melakukan panggilan kalau bukan kita sendiri. Saya menunggu teman untuk bertemu dengan-Nya, karena derajatnya lebih tinggi daripada sendirian, bisa 27 kali lebih tinggi. Lumayan kan buat bekal hari nanti. Dan lumayan juga karena bisa meminta, berdoa diantara 'panggilan' dan 'seruan' termasuk yang mustajab.

Datanglah satu orang. Hmmm.. Anak kecil, Alhamdulillah masih ada jamaah, pikir saya. Dia bertanya, sudah 'ada panggilan' kan? Sudah jawab saya. Dia bersuci dengan wudhu, dan sesudahnya saya tanya apakah dia bisa melakukan 'seruan'. Bisa jawabnya, maka dilakukannyalah 'seruan' tersebut.
Dan kami 'bertemu' dengan-Nya sore itu.

Setelah selesai, masing2 'menyebut namanya' (koq g enak y kebacanya?), masing2 dzikir lah :) dan berdoa. Lalu saya tanya namanya, sudah kelas berapa, dan dimana rumahnya. Tegar, jawabnya untuk nama. Saya tersenyum mendengar namanya :) Kelas 6 katanya. Anak seumurnya memang sudah harus memenuhi panggilan-Nya 5 waktu sehari, jika tidak maka harus dipukul. Rumahnya disitu, tunjuknya.

Saya berdiskusi lagi dengannya. Saya beritahukan tentang posisi tangan ketika sujud, siku tdk boleh menyentuh tanah, seperti anjing. Dia tertawa. Saya beritahukan laki2 tidak boleh memakai sarung (ataupun celana) menyentuh tanah, harus di atas mata kaki. Jadi sarungnya harus digulung lagi ke atas lebih tinggi. Kalo menyentuh tanah jadi seperti cewek. Dia tertawa lagi. Dia tertawa dan berterima kasih. Melihatnya, sangatlah menyenangkan hati :)

Dan saya mau menunjukkan kepadanya kalau Yang Punya Rumah itu, Yang Punya Dunia ini tentu akan senang sekali melihat dia. Balasan aslinya dari-Dia tentu sangat besar. Sementara ini, melewati teman bertemu dengan-Nya, hadiahnya masih (pasti) kalah jauh. Untuk jajan kata saya. Dia tersenyum dan berterima kasih.

Sewaktu tadi dia menyebut namanya, hati ini tersenyum. Nama yang pantas pikir saya. Di antara teman2 seusianya yang bisa jadi masih bermain sore itu, dia memilih untuk mau memenuhi panggilan-Nya, bertemu dengan-Nya, di rumah-Nya. Berdiri sendiri dengan benar, walaupun yang lain berbeda dengannya, Tegar namanya.

21 Syawal 1431 H
Herry Hasibuan

Tidak ada komentar:

griya madrasah

griya madrasah
race to get a rent housing

griya madrasah

griya madrasah
rent a beatiful housing 45.000/day