Selasa, Maret 24, 2009

siap-siap


Beberapa bulan terakhir ini, saya merasa sudah full. Full semangat, full inspirasi, full imaginasi, full pemikiran. Tentang bisnis yang saya rasa masih dunia banget.. Tentang bekal akhirat yang rasanya masih sangat banyak yang perlu ditimba.

Saya pilih akhirnya untuk cooling down. Sebagian orang melihatnya sudah mulai layu, grafik menurun.. Mungkin iya, tapi tidak juga. Saya masih punya target2, yang hingga sekarang masih saya pegang. Saya pegang dalam hati saya, saya pegang dalam doa saya..

Dalam hal tindakan, action, akhirnya saya pilih untuk lebih mengikuti apa yang Dia Pemilik Kekuatan arahkan kepada saya, apa yang Dia Pemilik Keputusan perlihatkan kepada saya.. Saya sering merasa diperlihatkan arahnya. Saya mau 7 diperlihatkan arahnya, saya mau 9 diperlihatkan arahnya. Sekarang saatnya untuk benar2 belajar mengikuti arus tersebut. Ikuti saja, saya pilih untuk fokus mengikuti saja arus tersebut..

Selain itu saya pilih untuk menabung.. Menabung modal, menabung ilmu, menabung data relasi, menabung silaturrahim, menabung sikap, menabung akhlak, menabung kesabaran.. Sambil membayar hutang2..

Maksudnya begini. Target saya menjadi seorang usahawan. Saat ini, saya pilih untuk memfokuskan menabung modal dan menabung ilmu.. Selain itu, masih ada tabungan lain yang perlu dipersiapkan.. Menjadi usahawan, berarti menjadi pemimpin yang tingkatnya lebih tinggi, lebih banyak lagi orang2 yang berada dalam pertanggungjawaban kita.. sehingga kita perlu menabung sikap, menabung akhlak, dan menabung kesabaran. Dalam artian perlu berlatih dan berlatih dalam hal bagaimana mengkondisikan diri menjadi pemimpin yang berilmu, pemimpin yang bersikap baik, berakhlak baik dan memiliki kesabaran yang baik. Allah akan memberikan tanggung jawab, memberikan peran yang memang sudah layak dimainkan, memberikan SK kenaikan pangkat kepada orang yang memang telah siap menanggungnya. Ibarat sebuah perusahaan tentunya akan memberikan posisi/jabatan yang lebih tinggi, hanyalah kepada orang yang sudah terlatih dan terdidik, yang sudah punya kemampuan, sudah punya kapabilitas.

Hutang.. Hutang itu bukan hanya sekedar uang, bukan hanya sekedar duit. Masih banyak hal lain yang terdefinisikan sebagai hutang. Janji adalah hutang. Pertanyaan yang belum terjawab adalah hutang. SMS yang belum terbalas adalah hutang. Begitu halnya dengan undangan ketemu yang belum dijawab. Senyum yang belum terbalas. Ilmu yang belum dipelajari. Kebaikan yang belum dijalani. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dalam setiap sebutan namanya. Sunnah-sunnah Rasulullah. Istirahat pun adalah hutang, hutang kepada kesehatan badan kita. Harapan keluarga pun adalah hutang. Kebajikan orang lain pun adalah hutang. Istri yang kasmaran adalah hutang? Hehehe.. Saya berusaha mengingat-ingat hutang apa saja yang mungkin pernah ada, dan berusaha keras membayarnya. Diluar kemampuan itu, hanya pasrah kepada Allah Pemilik Kekuatan, mencoba membalasnya dengan selalu mendoakan.

Ya gitu deeh :) ..Fokus saja pada jalurnya terlebih dulu, pada jalannya dulu, bekalnya dulu.. Sambil kita berusaha mengubah nasib kita, tetap Allah Yang Maha Tau kapan kita akan diberikan peran itu.. Kita coba mencuri Perhatian-Nya, dengan kesiapan kita.. Begitu kan ya?


Semoga berguna



herryhasibuan.blogspot.com


Tidak ada komentar:

griya madrasah

griya madrasah
race to get a rent housing

griya madrasah

griya madrasah
rent a beatiful housing 45.000/day